Bint4nG hAt!QoE

Monday, September 23, 2019

Antara Pemimpin dan Pasangan Hidup

Pangkalan Kerinci, 23 September 2019



Di tengah kondisi asap yang makin gak menentu, hidup harus tetap berlanjut yes..
Dari pagi sibuk ngerjain ini - itu. Sekali - kali intip situsnya BMKG liat grafik PM10 di area Pekanbaru, berharap turun ke level baik, atau setidaknya sedang. Walaupun yakin harapan kali ini sepertinya bakal berakhir dengan ke-haluan aja.


Sedikit melipir dari topik asap, mari berbincang - bincang singkat dengan bahasan yang ringan siapa tau bisa sedikit mengurangi rasa sakit kepala akibat kurangnya pasokan oksigen. Tentang apa? Yup, mari berbicara  tentang pasangan hidup. (Nah, jomlower langsung protes, ini malah bikin kepala makin puyeng 😅 ). Tapi tenang aja, gak bakal berat - berat koq pembahasannya.


Talk about Pasangan Hidup, ada beberapa tipe pasangan tergantung dari cara mendapatkannya. Apa aja?
1. Pasangan hidup pilihan kita sendiri, namun tak direstui oleh orang tua
2. Pasangan hidup yang tidak kita sukai, namun terpaksa diterima karena dijodohkan oleh orang tua
3. Pasangan hidup yang kita sukai, pilih sendiri atau dijodohkan orang tua, dan disukai oleh semua pihak.

Kalau ditanya kita maunya yang seperti apa, pastinya semua bakal menjawab mau yang tipe ketiga kan. Namun hidup kadang gak selalu sesuai dengan yang kita harapkan. Adakalanya kita dihadapkan pada pilihan yang kita buat namun dengan konsekuensi tertentu, atau terpaksa menerima pilihan yang disodorkan tanpa punya kuasa untuk menolak. (oke, sepertinya bahasan mulai berat 😏)

Tapi apapun kondisinya kita tak punya pilihan lain selain menjalaninya dengan sebaik - baiknya, right? Yah. sebaik - baiknya dan seikhlas - ikhlasnya.
Sebaik - baiknya berarti memberikan upaya terbaik kita menuju kebaikan, seikhlas - ikhlasnya berarti siap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.


Nah. apapula hubungannya dengan pemimpin? Kenapa pemimpin dikait-kaitkan dengan pasangan hidup? Tentu saja ada hubunganya sodara - sodara. Walaupun bukan hubungan sedarah apalagi sepersusuan. Tapi sejauh ini hubungannya baik - baik saja. (Oke, Stop. Ini author makin halu, efek kelamaan diasapin kayaknya 😅)

Pemimpin yang kita miliki juga seperti halnya pasangan hidup. Ada kalanya pemimpin yang kita pilih namun tidak disukai pihak lain, ada yang terpaksa kita terima karena merupakan hasil pilihan suara terbanyak, ada pemimpin yang dipilih dan disukai semua kalangan. Walaupun yang ketiga ini bakalan sulit didapatkan sepertinya.
Namun apapun itu, tak ada pilihan lain selain menjalani dengan sebaik - baiknya, dengan seikhlas - ikhlasnya.
Pujilah ia ketika melakukan hal yang baik, dan kritiklah dia ketika memberikan kebijakan yang kurang sesuai, terlepas dari itu pilihan kita atau bukan.
Mengkritik seseorang yang menjadi pilihan kita bukan berarti kita menyesal dengan apa yang kita pilih, tapi lebih kepada berusaha logis dan rasional bahwa tak ada manusia yang sempurna. Percayalah, pemimpin kita perlu dikritik. Ketika kita diam saja dan malah menyembunyikan kesalahannya bukan tidak mungkin beliau akan melakukan banyak kesalahan lagi yang pada akhirnya akan merugikan kita sendiri. Tidak perlu pura - pura bahagia, karena pura - pura bahagia itu melelahkan.

Akan sama halnya ketika pasangan yang kita pilih melakukan hal - hal yang salah, kita harus speak up. Sampaikan. Jangan hanya demi mempertahankan ego di depan orang tua kita yang sudah mengingatkan di awal - awal misalnya, kita malah menyembunyikan, mendiamkan, seolah semua baik - baik saja. Bukan tidak mungkin hal itu menjadi besar, sampai KDRT misalnya, karena pasangan kita tau kita hanya akan tetap diam, demi ego kita, yang akan membuat dia semakin semena - mena.

Begitu juga halnya akan kebaikan yang dia lakukan. Silahkan diapresiasi dengan baik. Tak usah dicari - cari kesalahannya dimana demi menunjukkan kalau yang dipilihkan untuk kita itu tidaklah baik. Haisshh.... Menjadi julider full time itu juga butuh energi yang banyak, bro. Pun dengan kesalahan yang dilakukannya, silahkan dikritisi dengan baik.

So, apakah itu dipilih sendiri ataupun dipilihkan untuk kita, seorang pemimpin tetaplah pemimpin kita, seorang pasangan tetaplah pasangan kita. Mari bersinergi demi kebaikan, bukan mengedepankan keegoan. Ingatlah, jalani dengan sebaik - baiknya dan seikhlas - ikhlasnya. Sebaik - baiknya berarti memberikan upaya terbaik kita menuju kebaikan, seikhlas - ikhlasnya berarti siap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Dah, segitu aja.
Salam dari negeri di atas awan, eh.. asap. 😊

Wednesday, October 6, 2010

Miss u...


udah lama bgt ne ga posting lagi... jd kangen juga..

miss u my blog ^_^

Tuesday, June 22, 2010

….KALAU HANYA BISA BERHARAP….

Ga terasa babak penyisihan Piala Dunia musim ini sudah memasuki pertandingan kedua…(..beuhh.. lagi-lagi tentang PD..mklum, lagi demam.. heheh..). Artinya tiap negara sdh berlaga minimal satu kali dan beberapa diantaranya sdh melewati dua kali pertandingan. Sejauh ini klo saya perhatikan dan amati banyak hasil pertandingan yang di luar prediksi... Bener2 mengecewakan... (..hmm.. klo ini relatif ya, tergantung tim jagoannya...), tapi yang jelas kali ini bener2 unpredictable.. Tim yang banyak dijagokan untuk menang malah bisa ditaklukkan oleh tim yang bukan jagoan. Sebut saja misalnya pada laga antara Jerman vs Serbia yang berlangsung d Nelson Mandela Bay Stadium pada pukul 18.30 WIB. Jerman yang nota bene diunggulkan oleh banyak pihak, baik di atas kertas maupun di atas lapangan (…hehe..maksudnya apa ya??...) malah bisa ditaklukkan oleh Serbia walaupun dengan skor tipis 1-0. Weleh..weleh…weleh…

Hasil tersebut tentu saja mengundang banyak komentar dari berbagai pihak, termasuk dari penonton awam seperti saya. Sebagai penonton yang menjagokan Jerman tentu saya sangat kecewa dengan hasil ini. Ditambah lagi dengan keputusan wasit untuk memberikan kartu kuning kedua yang berbuntut pada kartu merah pada pemain andalan Jerman Miroslav Klose.. (huhuhu…) L Saya dan banyak pendukung Jerman lainnya tentu akan berpendapat kalo ini sedikit tidak adil untuk Jerman. Sebagai pendukung yang awam kadang kita akan mencari alasan2 yang membenarkan kekalahan yang dialami oleh tim jagoan kita, misalnya saja karena faktor wasit yang rese’ banget bagi2in kartu (..hehe.. ini siy bisa2 saya aja..). Hal itu dilakukan kebanyakan orang untuk menutupi rasa kecewanya akan kenyataan yang ga sesuai dengan harapannya, dan karena kita tidak bisa melakukan apa2 untuk memperbaiki keadaan yang mengecewakan itu. Karena dalam hal ini kita hanya bisa berharap tanpa bisa memberikan kontribusi apa2.


Jadi pesan moralnya kali ini, janganlah berharap kepada hal atau orang lain yang ga ada kuasa kita disana, karena ketika hasilnya ga sesuai dengan harapan kita hanya bisa menelan kekecewaan tanpa bisa melakukan apa2. So, seharusnya gimana???... Seharusnya berharaplah pada diri sendiri dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang kita harapkan itu, karena walaupun pada akhirnya hasil yang kita peroleh tak sesuai dengan yang kita harapkan kita tak hanya bisa kecewa, karena setidaknya kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk mencapainya…. Hmmm…. (nyambung ga ya kira2??....
J.

Yang penting intinya adalah lakukan yang terbaik yang kamu bisa untuk mencapai yang kamu inginkan, dan jangan hanya sekedar berharap… Oce!!! Chayooo!!! J

Tuesday, June 15, 2010

SANG WAKTU

Demam Piala Dunia sedang mewabah di seluruh penjuru dunia. Semua mata di dunia tertuju ke salah satu Negara di benua hitam, Afrika Selatan. Selama babak penyisihan 3 kali pertandingan dalam sehari digelar di beberapa stadion di Negara tersebut. Tak kurang sebanyak 3x90’ itu pula warga dunia menghabiskan waktunya untuk menyaksikan jagoannya berlaga d lapangan hijau, tak terkecuali saya.

Banyak hal yang saya liat sewaktu menonton bola, laju permainan, gol-gol spektakuler dan tentu saja pemain-pemain keren yang lumayan buat cuci mata.. hehhe..

Namun akhir-akhir ini ada satu hal lagi yang menarik perhatian saya dari pertandingan sepak bola, yaitu kebiasaan beberapa pelatih yang mengganti pemain pada menit-menit terakhir, bahkan tak jarang pergantian pemain itu terjadi pada saat additional time. Awalnya saya berpikir, ni pelatih apa-apaan niy.. kayak kurang kerjaan aja, apa masih ada ngaruhnya terhadap strategi permainan ataupun kualitas permainan dengan mengganti pemain pada saat-saat terakhir.. sungguh pekerjaan yang ga efektif, begitu pikir saya. Tapi walaupun demikian tak ayal hal itu menjadi perenungan saya… (hmm.. kali ini saya yang kurang kerjaan kayaknya, ngapain juga mikirin hal-hal begituan.. hehehe….)

Setelah melakukan perenungan dan pertapaan beberapa lama.. (lebayyyy… :D) akhirnya saya bisa memahami jga kerjaan pelatih yang awalnya saya anggap kurang kerjaan itu. Dalam hal ini pelatih bermain dengan waktu. Yang namanya permainan pasti yang dilihat menang atau kalah, dan untuk mencapai kemenangan itu tak ada salahnya untuk memberikan sentuhan terakhir lewat pergantian pemain, walaupun itu d menit-menit terakhir.. ya kan??? Intinya adalah memanfaatkan waktu semaksimal dan seefisien mungkin.. bener ga sodara-sodara?? J

Cerita punya cerita, hehe… kesimpulan saya tentang ‘kerjaan’ pelatih itu membawa saya ke perenungan yang lebih mendalam. Ehmm.. Klo pelatih aja mau bela-belain ganti pemian d menit-menit terakhir demi kemenangan timnya, kenapa qta ga mau melakukannya demi diri qta sendiri???

Moment ulang tahun saya yang baru berlalu beberapa hari kembali membuat saya tercenung. Berapa lama lagi waktu yang masih saya miliki untuk mengubah hidup saya… untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan kemenangan dalam hidup saya. Saya ga tau apakah yang saya lakukan itu merupakan sentuhan terakhir untuk merubah hidup saya ataukah masih ada kesempatan d waktu mendatang untuk melakukan sentuhan-sentuhan selanjutnya.. (..hehe.. maksudnya??? J )

Soo…. Mumpung masih ada waktu dan selagi qta masih bernafas, mari qta gunakan waktu yang tlah diberikan Tuhan buat qta ini utnuk melakukan hal-hal yang berguna n mengantarkan qta menuju kemenangan hidup yang didambakan… Don’t waste ur time just 4 d unuseful thing J

Tuesday, June 8, 2010

The JouRneY



Perjalan hidup yang panjang kadan menyisakan banyak cerita, cinta, tangis dan tawa...

Semuanya kan selalu menempati ruangnya tersendiri dalam bilik hati dan memori...